5 Tips Marketing untuk Target Market Generasi Milenial
Post by rifda,
Siapa Generasi Milenial?
Generasi Milenial atau Generasi Y adalah masyarakat yang lahir di tahun 1980-2021. Di tahun 2021 ini usia mereka berada dalam rentang 25-41 tahun. Generasi ini termasuk kelompok usia produktif yang bekerja dan berwirausaha.
Dari sumber katadata.co.id, populasi Milenial sebesar 25,87% atau sejumlah 70 juta jiwa dengan jumlah generasi Milenial berada di urutan kedua terbanyak setelah gen Z. Populasi yang besar ini sangat menarik untuk dijadikan target market dalam bisnis kita namun generasi Milenial merupakan kelompok yang beragam. Untuk memasarkan produk kepada mereka merupakan tantangan yang besar.
Kenapa generasi Milenial menjadi target yang potensial untuk kemajuan bisnis?
1. Konsumtif
Generasi Milenial menjadi lebih konsumtif karena budaya digital dan penggunaan internet, dikutip dari CNN. Internet membuat segala aktivitas transaksi menjadi serba mudah sehingga kemudahan tersebut memunculkan banyak keinginan yang pada akhirnya menjadi belanja konsumtif. Seperti membeli gadget, jalan-jalan, wisata kuliner dan kendaraan yang memudahkan mobilitas.
Di sisi lain mereka juga menyadari pentingnya menabung dan investasi untuk masa depan karena itu mereka sangat bekerja keras untuk dapat memenuhi keinginannya.
2. Mudah terpengaruh
Generasi Milenial mudah terpengaruh pada sesuatu bukan karena keinginan semata tetapi ada hal yang menginspirasi mereka. Jika sebuah brand menawarkan produk dengan membawa nilai sosial yang membawa dampak baik untuk perubahan bagi banyak orang, hal tersebut dapat mempengaruhi mereka untuk membuat keputusan dalam bertransaksi.
Walau mudah terpengaruh tidak berarti mereka terburu-buru. Sebelum mereka membuat keputusan, mereka akan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Mereka sangat percaya dengan ulasan dari pelanggan lain. Jika ulasannya bagus, mereka akan membuat keputusan untuk bertransaksi dan mempengaruhi yang lain.
3. Pengguna smartphone dan aktif di berbagai sosial media
Generasi Milenial 2,5x lebih cepat untuk mengadopsi awal teknologi dari generasi lain. 56% Milenial melaporkan bahwa mereka biasanya menjadi salah satu kelompok pertama yang mencoba dan membeli teknologi baru.
Sejak teknologi semakin pesat, beragam sosial media bermunculan dan menjadi sarana pemasaran dari mulut ke mulut yang lebih luas dan efektif. Milenial sebagai pengguna aktif media sosial dapat menjadi kelompok yang berpengaruh pada suatu brand.
Hal yang penting lainnya, Milenial aktif di beberapa sosial media seperti Facebook, Instagram, Youtube, LinkedIn, Tiktok dan Twitter.
4. Usia Produktif
Kelompok generasi Milenial adalah usia produktif yang artinya mereka adalah pekerja dan banyak juga dari mereka berwirausaha. Kelompok Milenial juga beragam terdiri dari orang tua sebanyak 25% dan 53% sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Mereka memiliki kebutuhan yang banyak dan sudah mampu menghidupi kebutuhan sendiri. Jumlahnya yang banyak dan produktif menjadikan kelompok ini memiliki frekuensi dan kekuatan pembelian yang tinggi.
Tips strategi marketing untuk menyasar generasi Milenial
1. Manfaatkan teknologi dan sosial media populer
Untuk menarik perhatian Milenial, gunakan sosial media yang populer. Faktanya, 34% Milenial mengatakan bahwa media sosial membantu mereka membuat keputusan dalam pembelian. Menawarkan produk lewat sosial media dengan konten yang menginspirasi, membangun interaksi dengan pelanggan seperti membuat polling atau mengadakan QnA dapat menjangkau Milenial lebih banyak.
Generasi Milenial sangat dekat dengan gadget dan teknologi untuk melakukan berbagai aktivitas. Maka dari itu, marketing perlu memanfaatkan teknologi lain untuk mendapatkan insight dari pelanggan seperti menggunakan digital marketing untuk memperluas jangkauan pasar, artificial intelligence untuk menganalisis pelanggan yang potensial, menggunakan IoT, Virtual Reality atau Augmented Reality.
2. Gunakan metode soft selling
Marketing secara soft selling yang fokus memberikan manfaat dan solusi lebih disukai Milenial. Dengan begitu generasi Milenial akan melihat sebuah brand sebagai solusi dari kebutuhan mereka, bukan promosi yang secara langsung menyuruh untuk membeli.
Soft selling yang bisa dilakukan yaitu menawarkan produk dengan menyajikan konten yang berkualitas, menginspirasi, bercerita, dekat dengan keseharian pengguna dan memberi manfaat untuk banyak orang. Penelitian menunjukkan bahwa 75% dari Milenial tertarik pada brand atau perusahaan memberikan kembali keuntungan mereka kepada masyarakat. Bisa gunakan budget marketingmu untuk aktivitas sosial agar menarik perhatian Milenial.
3. Bekerjasama dengan influencer
Salah satu marketing yang paling cepat mendapatkan awareness Milenial adalah dengan bekerjasama dengan influencer. Influencer saat ini mengenakan tarif yang beragam. Untuk bekerjasama dengan influencer, pilihlah yang pengikutnya dekat dengan Milenial, memiliki reputasi bagus, engagement baik dan menginspirasi.
5. Bagikan ulasan dari pelanggan
Sebelum Milenial memutuskan untuk bertransaksi, mereka akan mencari ulasan dari pelanggan lain. Ulasan dari pelanggan lain yang jujur lebih dipercaya.
Cara agar pelanggan mengulas bisnismu adalah bertanya pada mereka melalui polling, menyediakan kolom ulasan di website online shop-mu atau dengan menanyakan langsung lewat sosial media bagaimana kesan mereka terhadap produkmu. Produk atau bisnis yang menjawab kebutuhan pengguna dan memberikan kepuasan akan mudah mendorong pelanggan untuk memberikan ulasan tanpa diminta.
Sekian tips dari kami, semoga bermanfaat ya. Ikuti terus artikel lain dari Agrego Commerce!
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Referensi :
- Neil Patel. The Ultimate Guide to Millennial Marketing. Diambil 05 Okt 2021, dari https://neilpatel.com/blog/
- Xendit. Ini 5 Strategi Marketing untuk Generasi Milenial yang Paling Efektif. Diambil 05 Okt 2021, dari https://www.xendit.co/id
- Kimberly Stephanie. 5 Tips Agar Generasi Millenial Mau Membeli Produk Anda. Diambil 05 Okt 2021, dari https://koinworks.com/