fbpx

Menatap Masa Depan eCommerce di Indonesia

Post by Ardi,

Transaksi jual beli secara online di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat beberapa tahun terakhir ini. Dikutip dari e-Conomy SEA Report 2020, nilai transaksi jual beli pada situs eCommerce mencapai US$21 billion (sekitar Rp 299 triliun*) pada tahun 2019 dan meningkat ke nilai US$32 billion (sekitar Rp 456 triliun) pada tahun 2020. Sebuah angka yang signifikan dan menjanjikan.

Coba lihat sekeliling kita, apakah membeli barang di toko online maupun marketplace sudah menjadi hal yang umum? Masyarakat di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta dan sekitarnya, Bandung, dan Surabaya sudah nyaman dan terbiasa untuk bertransaksi secara online untuk berbagai keperluan. Salah satu alasannya adalah belanja online bisa menghemat waktu dan tenaga. Ga perlu repot ke pasar atau pusat perbelanjaan. Kemudahan dalam pembayaran dan pengiriman dalam berbelanja online, didukung dengan berbagai macam promo dan diskon yang menarik, membuat berbelanja online menjadi begitu mudah dan menyenangkan.

Lalu seperti apa perkembangan eCommerce di tahun 2025?

Transaksi jual beli di situs eCommerce diperkirakan akan mencapai US$83 billion atau Rp 1184 triliun (e-Conomy SEA Report 2020) pada tahun 2025. Salah satu sisi yang menarik adalah berbelanja online menjadi hal yang umum pada tahun 2025 di kota-kota seperti Semarang, Makassar, dan Magelang. Kota-kota maupun kabupaten yang lebih kecil seperti Kabupaten Jepara dan Jayapura juga akan mulai terbiasa dengan belanja online (Alpha JWC & Kearney, 2020).

Ini artinya, sektor eCommerce akan bertumbuh dan menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia hingga ke pelosok Indonesia.

Menjadi Pemain

Tumbuhnya sektor eCommerce memberikan peluang dan kesempatan bagi kita semua. Dengan semakin terbiasanya masyarakat di kota dan kabupaten yang lebih kecil di Indonesia untuk berbelanja online, akan ada pasar digital baru yang tercipta. Hal ini adalah peluang yang bisa kita persiapkan dari sekarang.

Kita dapat menawarkan produk maupun jasa yang kita miliki ke pelanggan secara luas. Kita dapat bermain sebagai penjual atau seller dengan membuka toko online di situs sendiri maupun membuka toko di marketplace. Untuk memasarkan produk dan jasa, saat ini kita bisa memanfaatkan media sosial populer seperti Facebook dan Instagram serta aplikasi pesan instan seperti Whatsapp. Banyak alat bantu jualan yang bisa kita eksplorasi untuk mendukung bisnis kita seperti aplikasi pencatatan transaksi dan keuangan.

Kita bisa juga bermain sebagai pebisnis marketplace. Kita dapat membangun marketplace sendiri dengan berbagai fasilitas seperti katalog barang, pembayaran, dan pengiriman. Menurut laporan dari Alpha JWC & Kearney pada tahun 2020, dengan makin tersebarnya pemanfaatan situs eCommerce di kota-kota maupun kabupaten yang lebih kecil seperti Kabupaten Jepara dan Jayapura, kebutuhan terhadap eCommerce khusus (specialized eCommerce) akan menjadi lebih besar. Mungkin kamu terpikir untuk membuat marketplace yang menawarkan produk-produk sehat, atau marketplace untuk jual beli bunga dan tanaman hias. Atau marketplace untuk memberdayakan produk-produk UMKM dari desa.

Untungnya kamu tidak perlu membangun marketplace sendiri. Membangun marketplace sendiri membutuhkan investasi yang besar. Agrego Commerce menyediakan platform marketplace untuk bisnis dan komunitas kamu secara mudah dan efisien sehingga kamu bisa fokus mengembangkan bisnis dan komunitas kamu. Urusan teknologi hingga layanan pencairan dana penjual, serahkan pada Agrego Commerce. Praktis, kan? Kamu bisa cek lebih lanjut di https://agrego.id/marketplace.

Penutup

Nilai transaksi jual beli pada situs eCommerce begitu menjanjikan dan bertumbuh dengan baik. Ini adalah peluang yang dapat kita manfaatkan sebagai pemain di eCommerce, baik sebagai penjual atau seller maupun sebagai pebisnis marketplace.

* dengan kurs US$1 = Rp 14.274

Gambar oleh Bayu Syaits di Unsplash

Referensi:

  • Alpha JWC & Kearney. March 2021. Unlocking the next wave of digital growth: beyond metropolitan Indonesia
  • Google, Temasek, and Bain & Co. 2020. e-Conomy SEA 2020: At full velocity: Resilient and racing ahead

LEAVE A COMMENT